Mengabadikan Hewan Piaraan Laksana Profesional

Diposting oleh sabuk item on Sep 15, 2008


Bagi Anda yang mempunyai hewan piaraan, tentu saja Anda mencintainya. Ada pentingnya apabila "Si Lucu" yang selalu sabar menemani dan setia menunggu Anda pulang dari aktivitas rutin sehari-hari, diabadikan.

Ragam hewan piaraan mempunyai daya tarik sendiri-sendiri, baik anjing, kucing, kelinci, maupun iguana. Vincent Strangio, seorang fotografer hewan piaraan profesional asal Pennsylvania membagi tips pada Anda bagaimana mengabadikan "Si Lucu" dengan hasil yang baik layaknya hasil jepretan seorang professional.


1. PATIENCE, PATIENCE, dan More PATIENCE
Jika Anda mengambil kamera, lalu lari menuju anjing atau kucing piaraan dan tiba-tiba berharap mereka berpose, perhatikan, Anda baru saja melakukan masalah besar. Anda cukup menatapnya, panggil namanya, selanjutnya duduklah dan tunggu. Piaraan Anda akan kembali tenang dan kembali ke tabiat aslinya. Di situlah biasanya ia akan menarik perhatian Anda kembali. Raihlah kamera Anda pelan-pelan, dan ambillah gambar dengan tenang, tidak perlu riuh, karena mereka tidak akan betah.

2. NO TREAT!
Inilah masalah terbesar bagi kebanyakan orang. Mereka pikir ketika mereka mengiming-imingi reward berupa makanan atau tulang-tulangan, piaraan mereka kemudian akan berpose dengan sendirinya demi mendapatkan reward tersebut. Apabila Anda ingin mengambil foto hewan Anda sedang menganga dan mengeluarkan air liur, silahkan pakai reward. Tapi, apabila Anda ingin gambar yang natural, tinggalkan mereka sendiri. Saya memakai reward di saat-saat tertentu saja. Misalnya, memfoto anjing di pesisir pantai, saya butuh snapshot anjing tersebut berlarian bersama manusia. Bagaimana cara membuat anjing tersebut melompat tinggi adalah dengan reward.

3. NO FLASH
Pastikan lampu blitz pada kamera Anda dimatikan. Apabila Anda mengambil dengan flash, kemungkinan besar hasil jepretan Anda menghasilkan red-eye, meskipun Anda menggunakan red-eye reduction, red-eye pada foto tetap saja berbekas. Lagipula, pencahayaannya terlihat tidak alami. Dengan lampu blitz, foto yang dihasilkan akan terlihat datar. Memang sulit untuk mengambil gambar ketika Anda berada di tengah pencahayaan yang rendah dan remang. Anda harus memastikan Anda benar-benar berada di situasi dan kondisi yang tepat. Waktu yang tepat untuk pencahayaan adalah pagi-pagi dan sore jelang senja di mana sinar matahari tidak menyilaukan, soft dan flattering, Anda akan terpukau melihat perbedaan yang terjadi pada hasil jepretan Anda.

4. STOP WITH THE MEGA PIXELS
Semua kamera saya digital. Pertanyaan pertama kebanyakan orang adalah "Berapa megapixel kameranya?" Kebanyakan orang masih mempunyai asumsi bahwa kamera yang mempunyai megapixel besar berarti mempunyai hasil yang bagus. Megapixel hanya membantu Anda untuk bisa mencetak gambar dengan pixel yang besar. Jika hasil jepretan Anda tidak bagus, tidak perlu membeli kamera dengan pixel yang besar. Ketika Anda sadar, masalahnya bukan pada megapixel, Anda akan benar-benar kecewa.
Anda akan terus-menerus menghasilkan hasil yang jelek dan selanjutnya mencetak gambar tersebut di poster yang besar! Perhatikan, kebanyakan orang mencetak foto dengan ukuran 5inci x 7inci. Untuk ukuran ini, kamera dengan tiga megapixel saja cukup. Dengan kamera empat megapixel, Anda bisa mencetak foto-foto favorit Anda dengan ukuran lebih besar 8inci x 10inci. Namun, kamera dengan empat megapixel hanyalah membuang-buang uang dan memakan memori anda.

5. SHOOT, SHOOT, SHOOT!
Terakhir, ambillah gambar sebanyak-banyak. Jika Anda tidak mempunyai kamera digital, pikirkan kembali, Anda memerlukannya sekarang. Kemudian ambil gambar sebanyak-banyaknya. Hapus satu dua gambar yang tidak Anda sukai, dan lakukan puluhan jepret lagi. Gambar yang banyak akan memberikan Anda banyak pilihan pula. Cetaklah beberapa foto terbaik Anda, dan tunjukkanlah pada orang-orang sekitar Anda. Maka, mereka akan mengira Anda seorang profesional. Itulah yang saya lakukan.

http://techno.okezone.com

{ 0 komentar ... read them below or add one }